Senin, 06 Oktober 2014
Umat Membutuhkan Figur Arif dan Bijaksana
Prihatin...dan menyedihkan mendengarnya. Saat malam sabtu tanggal 03 Oktober pukul 23.00 dikagetkan kabar bahwa pelaksanaan Sholat Idul Adha yang sedianya akan dilaksanakan hari Sabtu 04 Oktober 2014 bertempat di Lapangan Wijaya Kusumah Sampang, mendadak digagalkan oleh Pejabat yang berwenang secara sepihak.
Mendengar kabar ini saya pribadi merasa bertanya-tanya di dalam benak saya, "...sebegitu teganya pejabat ini...? bukankah dia juga seorang muslim?" dan banyak pertanyaan2 berkecamuk dalam pikiran dan hati ini. Akhirnya sempat terdengar kabar bahwa ada pihak yang tidak senang dengan digelarnya sholat id itu karena alasan-alasan yang tidak bertanggung jawab.
Yah...itulah figur-figur yang jauh dari kearifan dan bijaksana yang masih banyak memimpin dan menjadi panutan di negeri ini. Tentunya tidak heran jika umat masih jauh dari harapan. Dalam diri umat masih diliputi kebodohan dan kejumudan karena taqlid buta yang masih selalu menjadi prinsip mereka dalam berpemahaman dan bersikap. Sedangkan para panutan mereka masih banyak yang diliputi ego yang gila akan kehormatan. Akhirnya kebenaran tertutupi oleh kesalahan yang seolah menjadi kebenaran yang diakui bersama.
Menyikapi kondisi keterpurukan di tengah umat ini seharusnya umat memiliki panutan yg arif dan bijak dalam mengantarkan umat untuk bangkit dari kerendahan berpikir. Panutan itu hanya bisa didapat dari para pemimpin-pemimpin yang sadar akan kondisi buruk saat ini dan tengah berjuang bersama-sama umat untuk memperbaiki kondisi dan masyarakat dg tegaknya sistem Islam.Maka pemimpin itu akan muncul di hadapan umat dan dengan tegas menyampaikan kepada umat tentang bahayanya pemikiran kafir Barat seperti Sekularisme, pluralisme, HAM, liberalisme, Demokrasi dan Kapitalisme, tanpa takut dan resah dengan ancaman atau resiko yang akan dihadapi. Sekalipun berupa hilangnya jabatan, atau ketokohannya karena dia yakin akan janji Allah yang lebih mulia di akhirat nanti. Insyaallah kita akan dapati panutan dambaan ini dalam barisan pejuang Syariah dan Khilafah. Amin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar